Pasar Saham Asia: Diperdagangkan dengan Hati-Hati karena Harga Minyak Turun di Tengah Suasana Risk-Off

• Perdagangan saham Asia bervariasi pada hari perdagangan pertama pekan ini setelah isyarat beragam dari Wall Street.
• Indeks Dolar AS berhasil rebound dari level yang lebih rendah sebelumnya menyusul data NFP yang mengecewakan pada hari Jumat.
• Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengatakan Australia harus mendiversifikasi ekonominya dari ketergantungan Tiongkok pada perdagangan dan bisnis.

Sebagian besar perdagangan saham Asia-Pasifik beragam pada hari ini sementara Wall Street mengakhiri sesi sebelumnya dengan catatan beragam setelah data NFP mengejutkan pasar.

Investor menjadi berhati-hati setelah data Nonfarm payrolls (NFP) AS yang suram, yang mencapai 235 ribu pekerjaan pada Agustus, jatuh jauh di bawah konsensus pasar dari 750 ribu penambahan pekerjaan baru.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2%.

Nikkei 225 Jepang naik 1,75%, naik untuk 6 sesi berturut-turut di tengah optimisme bahwa kepemimpinan baru akan membawa putaran stimulus besar lainnya untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Shanghai Composite Index naik 0,38% didorong oleh pernyataan Wakil Gubernur Bank Publik China (PBoC) bahwa Tiongkok akan tetap meningkatkan kontrol kebijakan moneter.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,01%, Kospi Korea Selatan diperdagangkan turun 0,05%.

ASX 200 kehilangan 1,03% ke level terendah lebih dari dua pekan, terseret oleh meningkatnya kasus baru kekhawatiran virus Corona. Australia mencatat 1.684 kasus virus baru baru pada hari Ahad.
    
Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan di dekat 92,20 dengan kenaikan moderat setelah awal yang lambat.

Harga minyak turun lebih dari 1% pada hari ini menyusul penurunan harga eksportir utama dunia Arab Saudi untuk Asia selama akhir pekan karena kekhawatiran permintaan.