EUR/USD Perlu Menyingkirkan Beberapa Rintangan Untuk Lanjutkan Kenaikan Menuju 1,22

Konsolidasi euro/dolar mungkin akan segera berakhir karena kekhawatiran di seputar virus, stimulus AS, dan Brexit menahan pasangan EUR/USD. Setelah dua suntikan harapan – keputusan ECB yang menguntungkan dan kemajuan persetujuan vaksin, kita menanti perkembangan tambahan, Analis FXStreet Yohay Elam melaporkan.

Kutipan utama

“Lembaga yang berbasis di Frankfurt ini mengumumkan perluasan € 500 miliar dari Program Pembelian Darurat Pandemi (PEPP) seperti yang diharapkan, tetapi terkejut dengan perpanjangan program hingga Maret 2022. Secara paralel, UE menyelesaikan anggaran multi-tahun setelah kompromi dengan Polandia dan Hongaria. Christine Lagarde, Presiden ECB, mengatakan bahwa bank sedang memantau nilai tukar, tetapi tidak menawarkan bahasa yang lebih tegas yang dimaksudkan untuk mendorong Euro lebih rendah. Kurangnya urgensi tentang topik juga memungkinkan mata uang bersama meningkat."

“Administrasi Makanan dan Obat AS, yang merekomendasikan untuk menyetujui vaksin virus Corona Pfizer/BioNTech. Regulator Amerika dianggap sebagai "standar emas" global dan akan mempercepat penyuntikan di seluruh dunia."

“Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnel tetap enggan memberikan restunya kepada stimulus baru senilai sekitar $ 900 miliar. Proposal dari kelompok senator bipartisan dan Departemen Keuangan tampaknya terjebak dalam lumpur. Dolar AS sebagai safe-haven mungkin naik lebih lanjut jika kemajuan yang dibuat awal pekan ini sepenuhnya terhenti."

“UE dan Inggris sedang mempersiapkan Brexit tanpa kesepakatan, dan itu membebani Euro. Blok itu mengumumkan rencana darurat jika musyawarah mencapai tenggat waktu Ahad tanpa terobosan. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan ada "kemungkinan kuat" untuk keluar dengan "persyaratan Australia" – kode tanpa kesepakatan."

“Euro/Dolar akan bergerak mengikuti pembicaraan di Brussels dan Washington dan juga untuk memantau data AS. Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan diatur turun tipis dari 76,9 menjadi 76,5 poin pada bulan Desember."