Confirming you are not from the U.S. or the Philippines

Dengan memberikan pernyataan ini, saya mengaku dan mengesahkan bahawa:
  • Saya bukan seorang warganegara atau pemastautin A.S.
  • Saya bukan warga Filipina
  • Saya tidak memiliki secara langsung atau tidak langsung lebih daripada 10% saham/hak mengundi/faedah pemastautin A.S. dan/atau di bawah kawalan warganegara atau pemastautin A.S. yang dilaksanakan dengan cara lain
  • Saya tidak berada di bawah pemilikan langsung atau tidak langsung lebih daripada 10% saham/hak mengundi/faedah dan/atau di bawah kawalan warganegara atau pemastautin A.S. yang dilaksanakan dengan cara lain
  • Saya tidak berafiliasi dengan warganegara atau pemastautin A.S. dalam terma Bahagian 1504(a) FATCA
  • Saya menyedari akan liabiliti saya kerana membuat pengakuan palsu.
Untuk tujuan pernyataan ini, semua negara dan wilayah bergantung A.S. adalah sama dengan wilayah utama A.S. Saya memberi komitmen untuk mempertahan dan tidak mempertanggungjawabkan Octa Markets Incorporates, pengarah dan pegawainya terhadap sebarang sebarang tuntutan yang timbul dari atau berkaitan dengan sebarang pelanggaran pernyataan saya ini.
Kami berdedikasi terhadap privasi anda dan keselamatan maklumat peribadi anda. Kami hanya mengumpul e-mel untuk memberi tawaran istimewa dan maklumat penting tentang produk dan perkhidmatan kami. Dengan memberikan alamat e-mel anda, anda bersetuju untuk menerima surat sedemikian daripada kami. Jika anda ingin berhenti melanggan atau ada sebarang soalan atau masalah, tulis kepada Sokongan Pelanggan kami.
Back

Penjual Berusaha Membawa USD/IDR di Bawah 15.800

  • USD/IDR terlihat manguji dan menembus di bawah 15.800 pada sesi Asia sejauh ini.
  • Surplus perdagangan Indonesia berpotensi menurun akibat kebijakan proteksionisme Trump.
  • Izin Mendirikan Bangunan dan Pembangunan Perumahan Baru bulan Oktober di AS akan dicermati.

Para penjual pasangan mata uang USD/IDR tampaknya berusaha menguji level 15.800 setelah ditutup di 15.849 yang berada di bawah Simple Moving Average (SMA) 200 periode seperti yang ditunjukkan pada grafik harian.

Pada hari Jumat pekan lalu, Neraca perdagangan Indonesia untuk bulan Oktober 2024 mencatatkan surplus sebesar US$2,48 miliar. Surplus terutama berasal dari sektor nonmigas sebesar US$4,80 miliar, namun sektor migas mengalami defisit senilai US$2,32 miliar. 

Kebijakan proteksionisme yang diusung oleh Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, berpotensi menurunkan surplus perdagangan Indonesia, baik secara langsung melalui hubungan dagang Indonesia-AS maupun secara tidak langsung melalui dampaknya terhadap ekonomi Tiongkok. Amerika Serikat menyumbang sekitar 11% dan Tiongkok sebesar  24% dari total ekspor nonmigas Indonesia selama periode Januari-Oktober 2024. 

Pada hari Rabu, 20 November, Bank Indonesia akan mengumumkan keputusan suku bunga, pasar memprakirakan BI akan akan tetap menahannya di 6%. Bank Indonesia diprakirakan memiliki ruang yang lebih sempit untuk melakukan pemangkasan selama The Fed bergerak lebih lambat atau memangkas suku bunga yang lebih sedikit. Harapan pemangkasan suku bunga The Fed kini terlihat menurun ke 58,3% dari peluang sebesar 76,8% yang tercatat pada satu bulan sebelumnya, seperti yang ditunjukkan oleh Alat CME FedWatch.

Dolar AS tampaknya telah menghentikan penguatan pekan sebelumnya setelah mencapai puncak Kamis pekan lalu di 107,06. Pada saat ini DXY bergerak lebih rendah di 106,17. Penurunan Greenback kemungkinan akan terbatas karena kebijakan Trump atas pemotongan pajak dan tarif yang lebih tinggi dapat memicu inflasi di Amerika Serikat, sehingga dapat memperlambat pemangkasan suku bunga The Fed.

Malam ini, fokus para pedagang akan tertuju pada data Izin Mendirikan Bangunan (Building Permits) dan Pembangunan Perumahan Baru (Housing Starts) AS bulan Oktober.
 

USD/INR Melemah karena Kemungkinan Intervensi RBI

Rupee India (INR) melanjutkan rally pada hari Selasa, didukung oleh intervensi Reserve Bank of India (RBI) untuk mencegah mata uang lokal dari depresiasi yang signifikan. Selain itu, pemulihan harga minyak mentah mendukung INR karena India adalah konsumen minyak terbesar ketiga di dunia.
Baca lagi Previous

Harga Emas Naik ke Tertinggi 1 Pekan karena Imbal Hasil Obligasi AS Lebih Rendah dan Ketegangan Geopolitik

Harga emas (XAU/USD) menarik beberapa aliran aset haven setelah membukukan penurunan mingguan tertajam dalam lebih dari tiga tahun terakhir pekan lalu dan menghentikan penurunan beruntun selama enam hari pada hari Senin di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik. Selain itu, pelemahan imbal hasil obligasi pemerintah AS mendorong aksi ambil untung Dolar AS (USD) setelah rally pasca pemilu AS ke level tertinggi baru hingga saat ini dan ternyata menjadi faktor lain yang menguntungkan logam mulia.
Baca lagi Next