NZD/USD Berupaya Lanjutkan Pemulihan di Atas 0,6180, Investor Menunggu PDB Tiongkok
- NZD/USD berusaha keras untuk menopang pemulihan di atas 0,6186 di tengah koreksi kecil dalam Indeks USD.
- Sesuai konsensus, ekonomi Tiongkok telah berekspansi sebesar 2,2% setelah performa yang stagnan.
- Inflasi Selandia Baru semakin membandel meskipun RBNZ menaikkan suku bunga.
Pasangan NZD/USD mengumpulkan kekuatan untuk melanjtukan pemulihan di atas 0,6186 di sesi Asia. Aset Kiwi ini pulih dengan kuat setelah turun mendekati 0,6160 karena Indeks Dolar AS (DXY) mengalami koreksi bertahap. Dolar Selandia Baru diperkirakan akan tetap berada di ujung tanduk karena para investor menunggu rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) (Q1) Tiongkok.
Indeks berjangka S&P500 menunjukkan performa yang lemah di sesi Tokyo karena para investor khawatir akan laba perusahaan yang akan dilaporkan. Raksasa teknologi Google dicampakkan oleh para investor di tengah-tengah laporan bahwa Samsung Electronics dari Korea Selatan sedang mempertimbangkan untuk mengganti Google dengan Bing milik Microsoft sebagai mesin pencari default pada perangkatnya.
Indeks Dolar AS (DXY) menunjukkan kinerja yang berkisar di sekitar 102,10 setelah koreksi nominal. Indeks USD diperkirakan akan melanjutkan perjalanan naiknya karena para investor mengantisipasi kelanjutan pengetatan kebijakan oleh Federal Reserve (The Fed).
Sesuai konsensus, ekonomi Tiongkok telah berkembang sebesar 2,2% dibandingkan dengan kinerja yang stagnan. Secara tahunan, ekonomi berekspansi sebesar 4,0% terhadap tingkat pertumbuhan 2,9% yang tercatat sebelumnya. Perlu dicatat bahwa Selandia Baru adalah salah satu mitra dagang utama Tiongkok dan data PDB Tiongkok yang lebih tinggi akan mendukung Dolar Selandia Baru.
Akhir pekan ini, data inflasi kuartalan Selandia Baru akan diawasi dengan cermat. Menurut konsensus, tekanan inflasi Selandia Baru telah meningkat sebesar 2,0% pada kuartal ini, lebih tinggi dari laju sebelumnya sebesar 1,4%. Data inflasi tahunan Selandia Baru telah meningkat menjadi 7,5% dari rilis sebelumnya 7,2%. Rumah tangga dalam perekonomian Selandia Baru diearkirakan akan mengalami banyak penderitaan karena inflasi Selandia Baru semakin membandel meskipun ada kenaikan suku bunga oleh Reserve Bank of New Zealand (RBNZ).